Minggu, 06 November 2016

IPDN

 Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan mempersiapkan kader pemerintah, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Pada 10 Oktober 2007, dalam sebuah sidang kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menggabungkan STPDN dengan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) menjadi IPDN menyusul terungkapnya kasus kekerasan yang terjadi di STPDN.

Sejarah singkat 
 Penyelenggaraan pendidikan kader pemerintahan di lingkungan Departemen Dalam Negeri yang terbentuk melalui proses perjalanan sejarah yang panjang. Perintisiannya dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1920, dengan terbentuknya sekolah pendidikan Pamong Praja yang bernama Opleiding School Voor Inlandshe Ambtenaren ( OSVIA ) dan Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren ( MOSVIA ). Para lulusannya sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan Hindia Belanda. Dimasa kedudukan pemerintah Hindia Belanda, penyelenggaraan pemerintahan Hindia Belanda dibedakan atas pemerintahan yang langsung dipimpin oleh kaum atau golongan pribumi yaitu Binnenlands Bestuur Corps ( BBC ) dan pemerintahan yang tidak langsung dipimpin oleh kaum atau golongan dari keturunan Inlands Bestuur Corps ( IBC ). 

Pada perkembangan selanjutnya, lulusan APDN dinilai masih perlu ditingkatkan dalam rangka upaya lebih menjamin terbentuknya kader-kader pemerintahan yang ” qualified leadership and manager administrative ”, terutama dalam menyelenggarakan tugas-tugas urusan pemerintahan umum. Kebutuhan ini mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan aparatur di lingkungan Departemen Dalam Negeri setingkat Sarjana, maka dibentuklah Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP ) yang berkedudukan di Kota Malang Jawa Timur berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 1967, selanjutnya dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Nomor 119 Tahun 1967. Peresmian berdirinya IIP di Malang ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soekarno pada tanggal 25 Mei 1967.

Pada tahun 1972 Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP) yang berkedudukan di Malang Jawa Timur dipindahkan ke Jakarta melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun 1972. Pada tanggal 9 Maret 1972, kampus IIP yang terletak di Jakarta di resmikan oleh Presiden Soeharto yang dinyatakan : ” Dengan peresmian kampus Institut Ilmu Pemerintahan, mudah-mudahan akan merupakan kawah candradimukanya Departemen Dalam Negeri untuk menggembleng kader-kader pemerintahan yang tangguh bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia ”

Tahapan Seleksi dan Prosedur

Sebelum menjadi Calon Praja IPDN maka para calon peserta diwajibkan untuk mendaftar dan mengikuti semua tahapan tes yang akan diujikan. Jika para pendaftar/peserta di tiap tes nya sampai dengan tes akhir memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan maka dapat dinyatakan lulus sebagai calon praja IPDN. Begitu pula sebaliknya jika salah satu item Tahapan Tes Yang diujikan ada yang GAGAL/GUGUR atau Tidak Memenuhi Syarat maka dinyatakan GAGAL karena sistem tahapan tes yang dilakukan IPDN dalam Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) baru menggunakan sistem GUGUR.

TAHAPAN DAN MATERI SELEKSI:

-Pendaftaran dengan sistem elektronik;
-Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan system Computer Assisted Test (CAT);
-Tes Kesehatan;
-Tes Psikologi dan Tes Integritas & Kejujuran;
-Tes Pantukhir (Di IPDN Jatinangor) meliputi :
 Verifikasi faktual dokumen administrasi
 Tes ulang kesehatan
 Tes Kesemaptaan
 Wawancara

 


Keterangan :
 

-CAPRA : Calon Praja peserta seleksi tes masuk IPDN
-SPCP : Seleksi Penerimaan Calon Praja yang pendaftaran dan pengumuman dilaksanakan secara online melalui alamat : https://spcp.ipdn.ac.id
-TKD : Test Kompetensi Dasar dengan menggunakan sistem CAT (Computer Assesment Test)
-Pantukhir : Penentuan Akhir
-PUSKES TNI : Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia di Markas Besar TNI
-KESDAM : Kesehatan Daerah Militer di Tingkat Komando Daerah Militer (KODAM)
-KESREM : Kesehatan Komando Resort Militer (KOREM)
-DISJAS AD : Dinas Jasmani Angkatan Darat
-JASDAM : Jasmani Daerah Militer di Tingkat Komando Daerah Militer (KODAM)
-JASREM : Jasmani Komando Resort Militer (KOREM)
-Dinas Psikologi Angkatan Darat
-Tim Kemendagri adalah Tim Wawancara Pantukhir CAPRA IPDN yang dibentuk oleh Menteri Dalam Negeri yang terdiri dari:
        -Menteri Dalam Negeri
        -Para Pejabat Eselon I dan Eselon II di Lingkungan Kemendagri
        -Rektor IPDN, Wakil Rektor IPDN, Para Pembantu Rektor, Para Kepala Lembaga dan Para Deka
        -Kementerian PAN dan RB
        -Badan Kepegawaian Negara
        -Komisi Pemberantasan Korupsi
        -Mabes TNI – Cilankap
        -Dinas Psikologi TNI AD
        -Dinas Jasmani TNI AD


 

 Fakultas dan Jurusan di IPDN 
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)  memiliki  2 (dua) Fakultas yaitu :
 
1.Fakultas Politik Pemerintahan yang terdiri dari 2 (dua) jurusan:
        Jurusan Kebijakan Pemerintahan
        Jurusan Pemberdayaan Masyarakat
 
2.Fakultas Manajemen Pemerintahan yang terdiri dari 4 (empat) jurusan yaitu :
        Jurusan Manajemen Sumber Daya  Aparatur
        Jurusan Manajemen Pembangunan
        Jurusan Manajemen  Keuangan Daerah
        dan Jurusan Manajemen Kependudukan

Status Kepangkatan IPDN

Dalam setiap sekolah, baik itu sekolah dasar, menengah maupun tinggi, dari SD hinggka Pasca Sarjana pasti lah akan mengenal tingkat di IPDN dikenal dengan sebutan PRAJA.
beberapa keuntungan menerapkan senioritas ini, contohnya:
1. untuk saling menghargai atasan, sesama dan bawahan.
2. belajar menempatkan posisi seseorang.
3. belajar menempatkan posisi kita.

berikut adalah tingkatan kepangkatan di IPDN.

Muda Praja 
  
Muda Praja, adalah praja tingkat awal atau yang baru memasuki jenjang pendidikan di IPDN, Muda=Muda artinya awal, pada tahap Muda Praja ini, sistem pendidikan yang diterapkan adalah penanaman, artinya pada tahap ini adalah tahap penanaman mindset, Muda Praja sendiri memiliki evolet pangkat dengan Lambang Balok Polos seperti gambar diatas, polos menandakan tidak ada angkatan dibawahnya.

Madya Praja
 
Madya Praja, adalah praja tingkat dua di IPDN, Madya = Menengah, artinya pada tahap Madya ini sudah bukan lagi sistem penanaman seperti Muda Praja namun sudah mendapat peningkatan yakni lebih kepada pembelajaran. Madya Praja memiliki Evolet Pangkat dengan Lambang Balok polos dengan satu buah bintang diatasnya, yang mengartikan bahwa Madya Praja memiliki tanggung jawab untuk mengayomi 1 angkatan di bawahnya, yakni Muda Praja

Nindya Praja

Nindya Praja, adalah praja tingkat tiga di IPDN, Nindya = Tanpa Cela, artinya pada tahap nindya ini praja diharapkan sudah saatnya bisa menerapkan apa yang sudah didapat ketika menjadi Muda dan Madya dalam kehidupan sehari-hari didalam kampus IPDN. Madya Praja memiliki Evolet Pangkat dengan lambang balok dengan 2 buah bintang diatasnya, yang mengartikan Nindya Praja memiliki tanggung jawab untuk mengayomi 2 angkatan dibawahnya yakni Muda dan Madya Praja.

Wasana Praja
 
Wasana Praja, adalah Praja tingkat akhir di IPDN, Wasana = Dewasa, artinya pada tahap wasana ini praja diharapkan bisa menjadi manusia seutuhnya, manusia yang dewasa yang bisa menerapkan apa yang sudah didapat ketika menjadi Muda Praja, Madya Praja dan Nindya Praja. bukan hanya menerapkan kdi kehidupan kampus tetapi juga di kehidupan nyata diluar kampus, oleh karena itu hingga angkatan XII wasana praja tidak disaramakan didalam kampus, melainkan di sebar di seantero wilayah Jatinangor, agar bisa membaur dengan masyarakat sebelum benar-benar lulus dari IPDN. Wasana Praja memiliki Evolet Pangkat dengan lambang balok dengan 3 buah bintang diatasnya, mengartikan Wasana Praja memiliki tanggung jawab untuk mengayomo 3 angkatan dibawahnya, yakni Muda Praja, Madya Praja dan Nindya Praja.

Purna Praja
 
Dengan Identitas inilah Kehidupan Praja Sebenarnya Dimulai
Purna Praja, inilah tahap paling akhir dari seorang praja, Purna Praja atau sebutan bagi alumni Praja IPDN. Dalam tahap ini, diharapkan seorang purna praja mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Purna Praja dilambangkan dengan sesosok Manusia yang sempurna, yang bisa menjaga nama baik sendiri maupun almamater. Purna Praja juga memiliki identitas seperti halnya Praja, namun bukan berupa Evolet Pangkat seperti ketika mengenyam pendidikan di IPDN yakni satu buah lencana Purna Praja dan satu Buah Cincin Purna Praja.

Sekian bahasan mengenai IPDN semoga bermanfaat bagi kita semua 

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pemerintahan_Dalam_Negeri

http://www.ipdn.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=56&Itemid=62

http://news.detik.com/read/2007/04/03/160740/762515/10/sejak-90-an-35-praja-ipdn-tewas-hanya-10-kasus-yang-terungkap?nd771104bcj

http://spcp.ipdn.ac.id/spcp/info

https://akhsarabay.wordpress.com/serba-serbi-ipdn/status-kepangkatan-ipdn/