Keadilan , Cita cita dan Pandangan Hidup
Keadilan
“keadilan adalah sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya)
yang adil” sesimpel itukah
definisi keadilan ? , Keadilan menjadi sangat penting jika menyangkut kepentingan
masyarakat umum karena jika diabaikan, maka akan menimbulkan kekacauan di
tengah-tengah masyarakat akan dan juga akan menimbulkan pergeseran dan
pertikaian antara satu dengan yang lain.
Keadilan sering kali diterjemahkan dalam arti
yang sangat sempit dengan mengukur pada distribusi materi yang merata, padahal
makna keadilan lebih dari itu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa “adil tidak
sama dengan sama rata”. Adil juga bukan melulu tentang distribusi materi,
tetapi juga menyangkut prilaku dan moral sehari-hari.
menurut saya keadilan dalam hal hukum adalah ketika
siapapun yang melakukan kesalahan harus dihukum sesuai kesalahan yang diperbuat
, tanpa memandang pangkat atau jabatan . dan harus dihukum setimpal dengan apa
yang diperbuat , apalagi hal tersebut menyangkut urusan orang banyak
contoh : orang yang maling sandal dihukum 5 tahun
, sedangkan yang menghina agama lain hanya dihukum 2 tahun
pencuri sandal memang sepantasnya di hukum ,
karna mengambil yang bukan hak nya dan masalah tersebut saya rasa tidak akan
menimbulkan efek yang berkepanjangan ke depannya dan tidak menyangkut urusan
banyak orang , sedangkan menghina agama lain menurut saya akan banyak menimbulkan
masalah di kemudian hari ,pertama jika hukuman orang tersebut ringan bisa jadi
akan banyak orang “ yang ikut menghina agama lain dengan fikiran hukuman yang
di dapat cukup ringan kedua akan menimbulkan perpecahan antar umat beragama
jika hal ini dibenarkan oleh agama si pelaku .
saya rasa anda bisa menilai sendiri keadilan di
negeri ini , berikut bukti bahwa jika orang yang menghina agama tidak di tindak
tegas , akan lahir sosok sosok seperti ini
Cita Cita
Menurut kamus bahasa indonesia cita-cita
adalah keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran atau tujuan yang
sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan).
Mungkin banyak orang yang menginginkan cita cita mereka adalah suatu profesi
yang banyak menghasilkan uang , menurut saya tidak salah bila orang
menginginkan hal tersebut namun bagi saya cita cita saya tidak harus ber
orientasi dengan uang uang dan uang , saat saya menulis tulisan ini saya juga
tau pembaca dan orang orang diluar sana pasti banyak yang berfikir , “mungkin
juga kalo liat uang banyak pasti berubah”
atau “ lu kan belum berkeluarga ,pasti kalo
udah berkeluarga pasti butuh banyak duit buat biaya sekolah , rumah tangga dll “
.
saya akan bercerita sedikit tentang
perjalanan hidup saya , saya lahir dari keluarga sederhana , ayah saya seorang buruh
dan ibu saya seorang ibu rumah tangga , kehidupan sehari hari saya jauh dari
kata mewah , dan untuk membeli sesuatu yang saya inginkan saya harus bersabar ,
awal dari cita cita saya sangat sederhana ketika saya TK kebetulan saya melihat
tentara sedang melakukan Pendidikan di kampung saya di daerah latihan militer
Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang dari situ entah kenapa setiap saya melihat
tentara saya selalu hormat , dan berkata pada ayah saya saya ingin jadi tentara
suatu saat nanti , mimpi itu terus berlanjut tidak ada mimpi lain selain
menjadi tentara hingga saat smk saya mulai mencoba hal lain yaitu mencoba tes polisi.
tepatnya tahun 2014 setelah lulus smk
saya mencoba Bersama teman saya tes tersebut , namun gagal saat tes akademik ,
waktu itu saya masih menyalahkan keadaan , kenapa saya tidak lolos saat tes
tersebut , namun saya pernah mendengar
“
kegagalan tersebesar seseorang adalah ketika gagal mencapai sesuatu namun
menyalahkan seseorang atau suatu hal , bukan introspeksi pada diri sendiri “ .
kata kata itu yang terus saya ingat sampai saat ini , ketika kita gagal
mencapai sesuatu hal pertama yang kita lakukan adalah tanya pada diri sendiri
apakah kita sudah melakukan hal terbaik selama ini ? , apakah usaha kita sudah
maksimal ? , jika semua dirasa sudah , doa adalah hal paling penting saat kita
ingin melakukan apapun .
balik ke cerita tadi setelah gagal saya mencoba untuk mencari apa yang
kurang , ternyata benar , persiapan saya untuk tes akademik kurang , karna saya
hanya belajar 1 minggu sebelum ujian , alhamdulilah setelah kejadian tersebut
saya mendapat pekerjaan di bidang saya itu berlangsung selama hampir 8 bulan ,
dan akhirnya saya memutuskan untuk resign karna cita cita saya tadi , saya
sangat ingin mendaftar TNI namun entah mengapa saya kembali mendaftar polisi ,
persiapan sudah matang , latihan terus di genjot selama 6 bulan , kesehatan
terus dijaga , tahun 2015 saya mendaftar kembali , dari kurang lebih 12 tahapan
tes akhirnya saya sampai di pantukhir pusat . FYI (pantukhir adalah sidang
penentu terakhir , yaitu peng akumulasian nilai dari tahap awal tes sampai
akhir , lalu di buat peringkat bila kita masuk dalam kuota yg di butuhkan ,
akan langsung diberangkatkan Pendidikan ) , dari sekitar 15 ribu pendaftar
kuota yang di butuhkan hanya 800 orang , dan saya menempati peringkat 836 , saat
itu semua rasa sedih ,kecewa , marah bercampur menjadi satu , saya pulang
kerumah dengan perasaan itu akhir nya kembali saya sadar , usaha , latihan ,
selama ini sudah maksimal namun saya kurang berserah diri kepada Allah SWT .
setelah kegagalan tersebut saya kembali mendapat panggilan kerja , saya
bekerja untuk kontraktor telekomunikasi , ditugaskan ke daerah jawa tengah
untuk kerja sama dengan provider besar , sampai dipercaya untuk menangani
dokumentasi dan penanganan acceptance test procedure(ATP) sendiri , untuk
provider besar di jakarta alhamdulillah saya mendapat banyak pengalaman , tentang
kebersamaan dalam kerja , mendengarkan pendapat , membentuk tim yang solid ,
sampai mengerti tentang kepemimpinan yang disukai oleh anak buah itu seperti
apa .
sampai akhir nya saya kembali harus resign karna ingin mencoba tes , dan
kembali juga saya gagal , sampai saat ini saya tidak menyangka bisa merasakan
bangku kuliah , jika di hitung dan difikirkan oleh logika , saya rasa tidak
akan cukup penghasilan orang tua saya untuk menguliahkan saya , namun sampai
sekarang ternyata rejeki yang keluarga saya dapat cukup untuk biaya kuliah ,
hidup , serta kebutuhan sehari hari , saat memilih kuliah di gunadarma pun saya
sempat banyak bercerita kalau kuliah disana tidak murah dan saya menyarankan
agar memasukan saya di tempat kuliah yang biasa biasa saja , namun orang tua
saya tetap menginginkan kualitas universitas yang bagus sehingga mereka
mengusahakan saya untuk tetap kuliah di universitas gunadarma .
saya memutuskan untuk mengambil Teknk informatika karna saya sedikit banyak
sudah tau tentang jurusan tersebut dan saya rasa jurusan tersebut bisa membawa
saya kembali ke cita cita awal saya .
"menjadi TNI tidak seharusnya berorientasi
materi karena TNI adalah pengabdian sepenuhnya terhadap bangsa dan agama ".
Saya ingin menjadi bagian dari TNI yang
menangani bidang Teknologi , karna saya rasa tentara kita saat ini masih kurang
dalam pertahanan cyber
.
Pandangan
Hidup
Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti
mempunyai pandangan hidup, Dalam
beragama, khususnya islam kita mempunyai pandangan hidup yaitu
Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama dimana itu merupakan suatu dan tidak dapat
dipisah - pisahkan satu sama lainnya.Dari
hal diatas dapatlah didefinisikan bahwa pandangan hidup itu adalah suatu
pedoman yang digunakan oleh manusia untuk mencari jalan hidup di dunia dan di
akhirat.
untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti
terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan
pada pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada pancasila kita hendaknya
mengerti apa pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga
bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu
Al – Qur’an , hadits , dan ijma’ itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan
baik di dunia maupun di akhirat
menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh gambaran
yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai – nilai
yang terkandung didalamnya, yaitu dengan cara memperluas dan mempedalam
pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri, bertanya kepada orang yang
dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu.
Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran
tentang pandangan hidup itu sendiri.
.
Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian
sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidup
Dengan
meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan
hidup Dalam meyakini ini penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman
yang teguh ini dia tidak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang
menyebabkan dirinya tersugesti.
Terima kasih .. semoga tulisan ini bermanfaat
Sumber
Pemikiran
penulis sendiri